Jakarta - Umumnya, mobil-mobil keluaran terbaru, menggunakan power steering yang digerakkan oleh motor listrik (EPS: Electric Power Steering). Untuk mengetahui mobil yang menggunakan EPS sangat mudah. Buka kap mesin, lihat apakah ada pompa dan selang power steering di dekat dinding antara kabin dan ruang mesin (firewall) atau tidak? Jika tidak ada, dipastikan mobil tersebut sudah menggunakan EPS.
Teknologi tersebut bisa dikatakan minim perawatan karena semua sudah diatur oleh modul. "Power steering listrik umumnya rusak karena penggunanyakurang apik dan cenderung sembrono," jelas Julius, pengelola bengkel spesialis power steering, Botak Seng di kawasan Fatmawati, Jakarta.
Dibeberkan, masalah yang biasa terjadi, muncul suara "tek-tek" saat
melewati jalan rusak atau berlubang. Selain itu,getaran setir sangat
lebih keras. Berikut faktor yang menyebabkan EPS rusak.
1. Menerjang jalan rusak. EPS akan mudah mengalami
kerusakan jika kerap melewati jalan rusak atau berlubang. Makin parah
lagi jika pengemudi melintas pada kecepatan tinggi. Getaran dan hentakan
keras yang diterima rack steer bisa merusak poros rack steer (as).
Selain itu, kemungkinan karet pelindung jakan robek, apalagi jika
kondisinya sudah rengat. Jika hal tersebut terjadi, air, debu dan
kotoran akan masuk ke as setir dan menyebabkannya berkarat. Indikasi as
setir kotor dan berkarat, saat diputar berbunyi. Setir juga berat ketika
diputar.
2. Hindari banjir. Khususnya, bagi pemilik Honda.
Pasalnya, motor listrik dipasang langsung pada as setir, sejajar dengan
as roda. Jika air sampai merendam, motor listrik bisa rusak. Bila sudah
rusak, motor listrik tersebut harus diganti karena tidak bisa
diperbaiki.
Beberapa merek lain meletakkan motor listrik di dalam kabin di atas
pedal gas. Untuk memastikan letak motor listrik, Anda bisa menanyakan
ke mekanik bengkel kepercayaan Anda untuk langkah preventif.
3. Usia. Biasanya EPS sudah mulai bermasalah (timbul
bunyi-bunyi) ketika umur mencapai 5 tahun lebih atau telah menempuh
jarak 100.000 km. Menjadi lebih pendek ketika kerap digunakan secara
tidak wajar. "Kalau pemiliknya telaten dan tidak pernah terendam air,
pemakaian bisa lebih dari 5 tahun. Pemeliharaan, cukup ganti karet
pelindung as setir," terang Julius.
Perbaikan EPS membutuhkan biaya lebih besar, paling murah Rp 1,5
juta. Untuk penggantian komponen harganya bervariasi tergantung merek.
Kamis, 13 Juni 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
-Kami tidak akan segan-segan menghapus komentar anda jika tidak berhubungan dengan artikel.
-Dilarang keras berkomentar dengan live lnik (akan dihapus).
-Komentar yang membangun sangat kami harapkan Untuk memajukan blog ini.